## Amuk Massa Serbu Rumah Eko Patrio dan Uya Kuya: Kekayaan Miliaran Rupiah Tak Menghalangi Kemarahan Publik
Jakarta, 31 Agustus 2025 – Ketegangan sosial kembali memuncak setelah rumah dua anggota DPR RI, Eko Patrio dan Uya Kuya, menjadi sasaran amuk massa pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Insiden ini menyusul peristiwa serupa yang menimpa rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok beberapa waktu sebelumnya. Aksi tersebut menandai eskalasi kemarahan publik yang meluap dan mengarah pada tindakan anarkis terhadap para wakil rakyat.
Video amatir yang beredar luas di berbagai platform media sosial menunjukkan dengan jelas bagaimana massa menyerbu dan menjarah kediaman Eko Patrio di Jalan Denpasar Raya, Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Rekaman tersebut memperlihatkan warga yang keluar masuk rumah sambil membawa berbagai barang milik anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga dikenal sebagai komedian ini. Suasana di sekitar lokasi dipenuhi teriakan dan kekacauan.
Tidak hanya Eko Patrio, rumah Uya Kuya juga menjadi target amuk massa. Video yang beredar menunjukkan kerusakan yang cukup parah pada kediaman Uya Kuya, termasuk pagar yang didobrak dan isi rumah yang dirusak. Bahkan, potret keluarga Uya yang terpajang di dinding rumah turut menjadi sasaran kemarahan massa. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, telah membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Sebelum insiden ini terjadi, baik Eko Patrio maupun Uya Kuya telah menyampaikan permohonan maaf kepada publik terkait tindakan mereka yang dinilai meresahkan masyarakat. Namun, permohonan maaf tersebut tampaknya tidak cukup meredam amarah massa yang telah meluap.
**Kekayaan Fantastis di Balik Amuk Massa**
Ironisnya, kedua anggota DPR tersebut memiliki kekayaan yang terbilang fantastis. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 2 September 2024, total harta kekayaan Eko Patrio mencapai Rp 131,52 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp 51,47 miliar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari aset tanah dan bangunan, dengan total nilai mencapai Rp 166,03 miliar. Aset termahalnya berupa tanah dan bangunan seluas 694 meter persegi (tanah) dan 500 meter persegi (bangunan) di Jakarta Selatan, yang nilainya mencapai Rp 70 miliar. Ia juga memiliki empat properti lain di Jakarta Timur senilai Rp 52 miliar, serta aset properti di Bogor dan Nganjuk. Selain itu, Eko Patrio juga tercatat memiliki enam mobil senilai hampir Rp 6 miliar, kas dan setara kas Rp 8,44 miliar, dan harta bergerak lainnya senilai Rp 1,21 miliar.
Sementara itu, LHKPN Uya Kuya per 28 September 2025 menunjukkan total harta kekayaan sebesar Rp 75,59 miliar setelah dikurangi utang Rp 1,17 miliar. Aset terbesarnya juga berasal dari tanah dan bangunan, dengan total nilai Rp 51,5 miliar. Properti termahalnya berada di Amerika Serikat, berupa tanah seluas 524 meter persegi dan bangunan 126 meter persegi senilai Rp 15 miliar. Sayangnya, LHKPN tidak mencantumkan lokasi tepat properti tersebut di Amerika Serikat. Uya Kuya juga memiliki lima properti di Jakarta Timur senilai Rp 21 miliar, tiga properti di Jakarta Selatan senilai Rp 15,5 miliar, delapan mobil senilai hampir Rp 4,31 miliar, kas dan setara kas Rp 15,28 miliar, dan harta bergerak lainnya senilai Rp 2,86 miliar.
Insiden penyerbuan rumah kedua anggota DPR ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai hubungan antara kekayaan para pejabat publik dan tingkat kepercayaan masyarakat. Peristiwa ini juga menjadi sorotan penting bagi penegakan hukum dan upaya meredam potensi konflik sosial yang lebih luas. Kejadian ini tentu menjadi catatan penting bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan keamanan para pejabat publik sekaligus menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Bagaimana pemerintah akan merespon insiden ini dan langkah apa yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan menjadi hal yang sangat dinantikan.